Setiap benda yang memiliki massa jenis lebih rendah, secara alami akan menempatkan diri pada posisi lebih atas. Ini sudah qadar dari Allah yang dikenal oleh masyarakat sains sebagai hukum alam. Dalam konteks udara (atmosfir) dan bumi, maka bumi memiliki massa jenis lebih tinggi dari udara, sehingga bumi ada dalam posisi di bawah dan udara ada pada posisi di atas bumi. Sangat mudah dipahami fakta ini.
Maka jika ada benda yang bermassa jenis lebih rendah dari sekitarnya (fluida), benda tersebut akan bergerak ke atas yang lebih dikenal dengan istilah terbang (di udara) dan mengambang (di air). Sebaliknya jika massa jenis benda tersebut lebih tinggi dari sekitarnya, maka benda akan bergerak ke bawah yang lebih dikenal dengan jatuh (di udara) dan tenggelam (di air).
Jika massa jenis benda tersebut sama dengan massa jenis fluida di sekitarnya, maka benda tersebut akan melayang-layang (di udara maupun air).
Kecepatan benda bergerak ke bawah atau ke atas dipengaruhi oleh rasio massa jenis benda tersebut dengan fluida di sekitarnya. Semakin kecil rasionya, maka akan semakin cepat bergerak ke atas. Sebaliknya, semakin besar rasionya, maka benda tersebut akan semakin cepat bergerak ke bawah.
Untuk membuktikan ini kita bisa mengamati melalui:
1. Balon Helium yang memiliki massa jenis lebih rendah dari udara akan terbang ke atas.
2. Tisu yang memilki massa jenis lebih tinggi dari udara akan bergerak ke bawah.
3. Kecepatan jatuh Tisu lebar akan lebih rendah dibanding dengan Tisu yang di padatkan sebab tisu lebar memiliki massa jenis lebih rendah dibanding tisu dipadatkan.
4. Ketika memasak air, maka ketika air mendidih, uap air yang memiliki massa jenis lebih rendah dari air panas dalam panci akan otomatis bergerak ke atas mendorong tutup panci.
5. Ketika kita memasukkan minyak dalam gelas, kemudian memasukkan air, maka minyak yang memiliki massa jenis lebih rendah akan otomatis bergerak ke atas.
6. Telur akan tenggelam dalam air biasa, dan akan melayang dalam air asin yang massa jenisnya lebih tinggi dari air biasa.
7. Kayu padat masif akan tenggelam atau melayang dalam air, namun ketika kayu bermassa sama tersebut dibentuk menjadi sebuah kubus tertutup atau menjadi bentuk perahu, akan menjadi mengambang karena massa jenisnya sudah berubah lebih rendah secara geometri (memuat udara di ruang kosongnya).
Jadi tidak ada sama sekali peran gaya tarik Bumi yang lebih dikenal sebagai gravitasi. Sebab gravitasi hanya ilusi mas Newton saja untuk 'membackup' teori bumi berotasi pada porosnya dan bumi berevolusi mengelilingi matahari. Sebab jika tak ada teori gravitasi, maka benda-benda akan terlempar akibat rotasi dan revolusi bumi tersebut.
Teori Lemah Heliosentris dengan teori bumi bulatnya terlalu dipaksakan dengan teori-teori baru seperti gravitasi yang lemah pula. Sehingga nampak sekali perilaku konspirasi mereka demi membuat manusia percaya bahwa matahari adalah pusat 'pemujaan' sementara bumi dipropagandakan sebagai tempat yang tak spesial.
Rudi B. Rosidi