Masih tidak mau belajar dari masa lalu...?
Pada thn 1994, komite pro life Meksiko mencurigai knp encuz Tetanus toksoid kok hanya diberikan pada perempuan usia reproduktif dan mengecualikan semua laki-laki & anak-anak. Di Kenya, Dr. Stephen K. Karanja, mantan ketua Asosiasi Dokter Katolik Kenya, menjadi curiga terhadap program tersebut ketika dia mengetahui bahwa telah terjadi program sterilisasi paksa yg menyamar sebagai program tetanus. Di Filipina, pada 1995, Liga Wanita Katolik Filipina benar² memenangkan perintah pengadilan untuk menghentikan program tetanus UNICEF yg menggunakan encuz tetanus yg dicampur dengan hCG. Encuz anti-hCG juga telah ditemukan di setidaknya empat negara lain. Encuz tetanus yg dicampur anti-hCG ini sangat cocok dengan enjuz anti-fertilitas yg diumumkan WHO pada tahun 1993.
Cita-cita who dan si bill dari dulu itu adalah utk depop manusia
Pada tahun 1976 ilmuwan weao "mencampur" Vakchin TT tetanus toxoid dgn hCG, yg menghasilkan produk "vakchin pengontrol kelahiran"
Pada thn 1993 who umumkan agenda vakchin utk kontrol kelahiran untuk keluarga berencana (istilah halus utk depop 😝).
Di dalam vakchin tetanus terdapat hCG, dimana mix antara michin TT & hCG ini menyebabkan sistem imun nyerang hormon kehamilan (pregnancy hormones) sehingga banyak terjadi infertilitas pada wanita penerima vakchin yg tidak hamil dan nyebabin "aborsi" pada wanita yg sedang hamil. Enjusan yg berulang ulang akan terus memperpanjang infertilitas pada wanita yg tidak hamil. Lama² rusak tuh sistem hormonalnya.
Yg disasar oleh who dan program vachin tsb adalah negara² berkembang dan negara miskin.
https://www.scirp.org/journal/paperinformation.aspx?paperid=81838
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12346214/
https://childrenshealthdefense.org/defender/infertility-a-diabolical-agenda-chd-wakefield-documentary-who-vaccines-global-population-cola/
Pada thn 1994, komite pro life Meksiko mencurigai knp encuz Tetanus toksoid kok hanya diberikan pada perempuan usia reproduktif dan mengecualikan semua laki-laki & anak-anak. Di Kenya, Dr. Stephen K. Karanja, mantan ketua Asosiasi Dokter Katolik Kenya, menjadi curiga terhadap program tersebut ketika dia mengetahui bahwa telah terjadi program sterilisasi paksa yg menyamar sebagai program tetanus. Di Filipina, pada 1995, Liga Wanita Katolik Filipina benar² memenangkan perintah pengadilan untuk menghentikan program tetanus UNICEF yg menggunakan encuz tetanus yg dicampur dengan hCG. Encuz anti-hCG juga telah ditemukan di setidaknya empat negara lain. Encuz tetanus yg dicampur anti-hCG ini sangat cocok dengan enjuz anti-fertilitas yg diumumkan WHO pada tahun 1993.
Cita-cita who dan si bill dari dulu itu adalah utk depop manusia
Pada tahun 1976 ilmuwan weao "mencampur" Vakchin TT tetanus toxoid dgn hCG, yg menghasilkan produk "vakchin pengontrol kelahiran"
Pada thn 1993 who umumkan agenda vakchin utk kontrol kelahiran untuk keluarga berencana (istilah halus utk depop 😝).
Di dalam vakchin tetanus terdapat hCG, dimana mix antara michin TT & hCG ini menyebabkan sistem imun nyerang hormon kehamilan (pregnancy hormones) sehingga banyak terjadi infertilitas pada wanita penerima vakchin yg tidak hamil dan nyebabin "aborsi" pada wanita yg sedang hamil. Enjusan yg berulang ulang akan terus memperpanjang infertilitas pada wanita yg tidak hamil. Lama² rusak tuh sistem hormonalnya.
Yg disasar oleh who dan program vachin tsb adalah negara² berkembang dan negara miskin.
https://www.scirp.org/journal/paperinformation.aspx?paperid=81838
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12346214/
https://childrenshealthdefense.org/defender/infertility-a-diabolical-agenda-chd-wakefield-documentary-who-vaccines-global-population-cola/
Tags:
Health